MAJALAH BERITA TERKINI ISU HOT

Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Sabtu, 24 Juli 2010

Meledaknya Tabung Gas

Akhir-akhir ini kita dikagetkan dengan kejadian meledaknya  tabung gas di beberapa lokasi,seperti Garut,Malang,Sumedang,dan lain-lain.Kejadian ini menimbulkan kerugian materil dan non materi.Kerugian materi seperti kerusakan tempat tinggal.Sedangkan kerusakan non materi seperti rasa trauma terhadap tabung gas, cacat tubuh,luka bakar di kulit, dan lain-lain.
Kita perlu mengacungkan jempol,seorang ibu dan anaknya korban ledakan tabung gas mendatangi istana presiden untuk meminta pertanggungjawaban presiden.Akan tetapi,setelah ditunggu,presiden SBY tidak menemui mereka, dengan alasan jadwal yang sibuk atau salah sasaran.Kita sebenarnya harus menyayangkan sikap presiden ini yang seolah-olah tidak peduli dan perhatian pada masyarakat. Kalau ia sibuk, ia harusnya menyuruh pada bawahannya seperti Menteri Kesehatan untuk mengurus ibu dan anaknya itu. Seperti memberikan biaya pengobatan gratis.
Kasus meledaknya tabung gas sebenarnya bisa kita hindari,kalau semua pihak berusaha mencegah hal itu.Ini dimulai dari pihak Pertamina yang harus memberikan cara pemasangan tabung gas yang aman.Cobalah sosialisasikan pemasangan tabung gas yang aman melalui media televisi,radio, dan surat kabar,serta media-media lainnya.Lalu,pihak Pertamina memberikan garansi atau kemudahan bila ada regulator rusak atau bocor maka bisa ditukar atau diganti kembali.Hal ini sebenarnya sudah cukup menghentikan ledakan tabung gas. Kemudian,pihak Pertamina merekrut seorang petugas yang rutin memeriksa tabung gas di masyarakat.
Yang tak kalah penting,tentu partisipasi masyarakat untuk menghindari ledakan tabung gas.Regulator yang bocor atau jika dihirup di sekeliling ada bau gas maka segera hubungi pihak Pertamina dan nanti petugas datang ke rumah.Masyarakat jangan menyepelekan hal-hal kecil.Hal-hal kecil dapat mengakibatkan hal-hal besar seperti ledakan tabung gas.
Hal yang menyebabkan tabung gas bocor atau mengalami kerusakan dikarenakan isinya dikurangi.Ini terjadi karena ulah-ulah oknum masyarakat yang ingin mendapatkan keuntungan tinggi.Tabung gas dari Pertamina dikurangi isinya,lalu isinya dimasukkan pada tabung gas lain.Hal ini menyebabkan kerusakan karet tabung gas dan bocornya gas.Oleh sebab itu,Kepolisian harus menindak tegas mereka dengan hukuman yang seberat-beratnya, agar kualitas tabung gas dapat terjaga dengan baik.
Banyak beredar tabung gas palsu, regulator palsu, yang tak memenuhi SNI, itu memicu ledakan tabung gas. Masyarakat akan makin trauma dengan tabung gas,hal ini bisa dilihat akhir-akhir ini ada sekumpulan ibu yang menyerahkan tabung gas mereka bertuliskan bom.Mereka merasa menyimpan bom di dapur mereka.Mereka berniat beralih ke kompor minyak tanah.
Perlu diketahui bahwa sekarang di Indonesia terbagi dua pengguna energi untuk memasak. Yakni pengguna bahan bakar gas dan minyak tanah.Jumlah pengguna bahan bakar gas sangat banyak, mayoritas.Sedangkan pengguna bahan bakar minyak tanah sangat sedikit,beberapa persen saja, yakni orang yang masih takut memakai tabung gas yang bisa meledak.Jika masyarakat Indonesia disesaki dengan berita meledaknya tabung gas di berbagai media massa, maka akan berakibat makin bertambah banyak pengguna minyak tanah, karena ketakutan akan tabung gas, dan akhirnya program konversi pemerintah seratus persen tidak berhasil.
Menyimak tulisan di atas, maka pelayanan Pertamina kurang optimal sekarang ini!!!Ayo Pertamina tingkatkan kualitas pelayanan anda, malu dengan semboyan anda,"Membangun untuk Negeri!!" Bravo PERTAMINA!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar